Ditulis
Oleh Suryadi
Foto Burung Blekok |
Speksifikasi Burung Blekok
Seperti disebutkan diatas burung blekok mempunyai ukuran sekitar 45 cm terhitung dari kepala hingga kaki. Warna pada bagian kepala adalah kuning tua sama seperti warna yang ada pada dadanya, sedangkan punggungnya memiliki warna gelap dan warna pada sekitar punggung adalah coklat dengan beberapa garis yang lebih muda.Bila bagian punggung blekok berwarna hitam maka bagian bawah tubuhnya sungguh berbanding terbalik karena memiliki warna putih cerah, perbedaan warna ini semakin terlihat ketika burung ini sedang terbang diudara. Untuk burung muda memiliki warna hampir sama dengan burung dewasa mempunyai iris berwarna kuning. Warna paruhnya pun kuning tapi pada bagian ujungnya berwarna hitam kelam sedangkan bagian kaki burung blekok sendiri mempunyai warna hijau pudar.
Burung blekok bisa hidup dalam kelompok kecil dan juga bisa hidup secara mandiri maksudnya tidak bersama kelompok. Saat mencari makan burung ini memiliki kebiasaan unik yaitu dengan berdiri diam ditengah air dan menunggu ikan lewat, kepalanya pun sudah stand by untuk menyergap setiap mangsa yang datang. Ketika hari berganti malam burung blekok akan kembali kesarangnya masing-masing untuk melepas penat setelah seharian berburu mangsa.
Dikarenakan ukuran sayapnya yang lumayan besar membuat burung ini terbang dengan kepakan sayap yang santai. Sama seperti burung kebanyakan yang membuat sarang diatas pohon, burung blekok pun melakukan hal yang sama yaitu dengan menyusun ranting-ranting kecil ditambah dengan sedikit rumput agar nyaman untuk beristirahat. Burung ini biasa berkembang biak pada awal dan pertengahan tahun dan dalam sekali bertelur burung blekok bisa menghasilkan 3 telur serta semua telurnya mempunyai warna yang sama yaitu biru buram.
Bandung yang sebagian
besar wilayahnya sudah berkembang pesat ternyata masih menyisakan ruang terbuka
hijau sebagai tempat tinggal dari burung blekok.
Tempat tersebut teletak di Rancabayawak dan diberi nama
kampung blekok, kenapa demikian
karena disana banyak ditemukan burung ini dan sekaligus menjadi salah satu
tempat konservasi bagi burung ini.
Pada suatu pagi secara tidak sengaja ada sesuatu yang jatuh dan mengenai kepala saya, setelah saya cek benda apa yang barusan mengenai kepala, betapa terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa benda itu adalah kotoran burung blekok. Setelah saya dengakkan kepala keatas untuk melihat apa yang terjadi, ternyata banyak terdapat burung blekok yang bertengger bambu yang rimbun. Karena khawatir kejatuhan kotoran lagi lebih baik saya bergegas pergi dan menepi ketempat yang aman Ketika saya melihat sebuah bangunan masjid yang belum jadi saya langsung kesana dan berharap ada air yang bisa saya gunakan untuk membersihkan kepala saya yang terkena kotoran burung blekok tadi.
Tempat yang secara tidak sengaja saya lewati itu ternyata menyimpan keindahan yang luar biasa, tidak disangka untuk kawasan bandung masih bisa ditemukan kawanan burung dalam jumlah sebesar itu. Setelah saya bertanya kepada masyarakat sekitar mengenai keberadaan burung-burung tersebut, saya mendapat informasi bahwa tempat itu adalah kampung blekok. Kampung blekok dinamakan begitu karena kampung ini menjadi rumah bagi ratusan burung blekok yang hidup bebas dan berdampingan dengan masyarakat sekitar, dikebun binatang saja tidak pernah saya melihat kawanan burung sebanyak itu.
Pada kesempatan yang lain saya merasa rindu untuk
datang kembali kekampung tersebut. Ketika sampai saya disambut oleh ukiran
burung blekok yang berbunyi lafas Basmalah. Ukiran tersebut menempel pada pintu
gerbang desa Rancabayawak. Dikarenakan rumah
bagi banyak burung membuat pemerintah daerah memutuskan kampung ini menjadi
tempat konservasi lingkungan khususnya burung blekok. Ketika sampai dimasjid yang waktu itu saya singgahi, ada
pekerja masjid yang membawa saja untuk naik keatas untuk melihat burung-burung
lebih dekat.
Saya dibawa melewati tangga besi untuk bisa mencapai atap, sesampainya diatas masjid saya disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya, karena terharu akan pemandangan tersebut membuat air mata saya menetes dengan sendirinya. Rasanya seperti tidak mau pulang dari tempat ini, sayang rasanya bila sampai meninggalkan pemandangan burung blekok yang indah itu.
Disela-sela kekaguman terhadap kumpulan burung yang saya lihat, pekerja yang menemani saya menjelaskan bahwa ada dua jenis burung yang dominan disini yaitu burung blekok dan kuntul kerbau sisanya adalah burung yang lain. Kedua burung ini memiliki warna yang berbeda sehingga saya dapat dengan mudah mengerti penjelasan yang diberikan pekerja tadi. Burung blekok mempunyai warna yang gelap namun putih pada bagian bawahnya sedangkan kuntul kerbau berwarna putih secara keseluruhan, selain warna putih burung kuntul juga mempunyai jambul yang unik.
Burung yang sedang anda lihat saat ini belum seberapa karena bukan musim migrasi. Pak Asep merupakan nama pekerja yang menemani saya tadi, menurutnya musim migrasi terjadi pada bulan Agustus. Pada bulan Agustus inilah kampung blekok menjadi tujuan migrasi bagi banyak burung dari berbagai wilayah yang berbeda. Tidak hanya burung blekok tapi juga burung jenis lainnya banyak yang melakukan migrasi ketempat ini. Demikian artikel singkat tentang burung blekok, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkunjung.
Pada suatu pagi secara tidak sengaja ada sesuatu yang jatuh dan mengenai kepala saya, setelah saya cek benda apa yang barusan mengenai kepala, betapa terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa benda itu adalah kotoran burung blekok. Setelah saya dengakkan kepala keatas untuk melihat apa yang terjadi, ternyata banyak terdapat burung blekok yang bertengger bambu yang rimbun. Karena khawatir kejatuhan kotoran lagi lebih baik saya bergegas pergi dan menepi ketempat yang aman Ketika saya melihat sebuah bangunan masjid yang belum jadi saya langsung kesana dan berharap ada air yang bisa saya gunakan untuk membersihkan kepala saya yang terkena kotoran burung blekok tadi.
Tempat yang secara tidak sengaja saya lewati itu ternyata menyimpan keindahan yang luar biasa, tidak disangka untuk kawasan bandung masih bisa ditemukan kawanan burung dalam jumlah sebesar itu. Setelah saya bertanya kepada masyarakat sekitar mengenai keberadaan burung-burung tersebut, saya mendapat informasi bahwa tempat itu adalah kampung blekok. Kampung blekok dinamakan begitu karena kampung ini menjadi rumah bagi ratusan burung blekok yang hidup bebas dan berdampingan dengan masyarakat sekitar, dikebun binatang saja tidak pernah saya melihat kawanan burung sebanyak itu.
Gambar Burung Blekok |
Saya dibawa melewati tangga besi untuk bisa mencapai atap, sesampainya diatas masjid saya disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya, karena terharu akan pemandangan tersebut membuat air mata saya menetes dengan sendirinya. Rasanya seperti tidak mau pulang dari tempat ini, sayang rasanya bila sampai meninggalkan pemandangan burung blekok yang indah itu.
Disela-sela kekaguman terhadap kumpulan burung yang saya lihat, pekerja yang menemani saya menjelaskan bahwa ada dua jenis burung yang dominan disini yaitu burung blekok dan kuntul kerbau sisanya adalah burung yang lain. Kedua burung ini memiliki warna yang berbeda sehingga saya dapat dengan mudah mengerti penjelasan yang diberikan pekerja tadi. Burung blekok mempunyai warna yang gelap namun putih pada bagian bawahnya sedangkan kuntul kerbau berwarna putih secara keseluruhan, selain warna putih burung kuntul juga mempunyai jambul yang unik.
Burung yang sedang anda lihat saat ini belum seberapa karena bukan musim migrasi. Pak Asep merupakan nama pekerja yang menemani saya tadi, menurutnya musim migrasi terjadi pada bulan Agustus. Pada bulan Agustus inilah kampung blekok menjadi tujuan migrasi bagi banyak burung dari berbagai wilayah yang berbeda. Tidak hanya burung blekok tapi juga burung jenis lainnya banyak yang melakukan migrasi ketempat ini. Demikian artikel singkat tentang burung blekok, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkunjung.
Home I About Me
I Contact
Us I Privasi
Policy I Sitemap