Rabu, 20 Juli 2016

Buaya Predator Nomor Satu Diair.



Ditulis Oleh Suryadi
 
buaya
Foto Buaya
Predator ini merupakan penguasa air, reptil besar ini ditakuti karena rahangnya yang besar sehingga mampu memangsa dengan mudah, selain besarnya rahangnya juga terkenal dengan kekuatannya sehingga dengan mudah mencabik-cabik daging mangsanya.  Buaya merupakan anggota dari suku Crocodylidae yang memiliki banyak jenis seperti buaya sepit. Buaya sepit memiliki nama latin Tomistoma Schlegelii merupakan anggota keluarga yang sama dengan buaya.  Beberapa kerabat buaya yang lain adalah aligator, buaya kaiman, buaya gavial yang juga sama-sama menghuni sungai-sungai namun mereka memiliki wilayah kekuasaannya masing-masing dan jarang bertemu satu sama lain.

Tempat yang memiliki air tawar sangat disukai oleh buaya, misalnya saja daerah sungai, daerah rawa, daerah danau dan daerah berair tawar lain. Beberapa jenis lebih suka hidup didaerah muara sungai yang memiliki air payau, tidak asin dan juga tidak tawar.  Buaya gemar memakan hewan yang memiliki tulang belakang misalnya saja mamalia, jika mamalia sulit didapatkan maka buaya akan memakan ikan, tidak jarang hewan ini juga memangsa sesama reptil seperti kadal dan biawak. 

Pada spesies tertentu lebih suka memakan hewan-hewan kecil seperti moluska dan kurang menyukai hewan bertulang belakang, tapi jenis ini hanya sedikit bila dibandingkan dengan jenis lainnya.  Pada zaman purba dahulu buaya sudah ada bersama dinosaurus dan saat dinosaurus punah reptil yang satu ini selamat dari kepunahan dan berevolusi hingga menjadi buaya seperti saat ini.

Banyak nama yang digunakan untuk menyebut buaya, cara penyebutan ini berbeda berdasarkan daerah masing-masing, ada yang menyebut buaya dengan buhaya, ada yang menyebut buaya dengan bajul atau baya merupakan bahasa jawa, ada yang menyebut buaya dengan bicokok, ada yang menyebut buaya dengan bekatak biasa digunakan untuk menyebut buaya gemuk yang kecil,  ada yang menyebut buaya dengan jolong-jolong biasa digunakan untuk menyebut buaya ikan, ada yang menyebut buaya dengan buaya pandan biasa digunakan untuk menyebut buaya hijau, Ada yang menyebut buaya dengan buaya tembaga biasa digunakan untuk menyebut buaya kuning gelap. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Crocodile merupakan nama dalam bahasa Inggris untuk menyebut buaya,  Asal mula bahasa Inggris hewan ini bermula dari orang Yunani yang dulu pernah ke mesir, dan melihat reptil ini di sungai Nil. Mereka menyebut hewan ini dengan krokodilos yang berasal dari dua kata. Dua kata tersebut adalah kroko yang dalam bahasa Indonesia berarti batu kerikil, sedangkan kata yang satu lagi adalah deilos yang memiliki arti cacing. jadi bila digabung  kedua kata tersebut memiliki arti cacing bebatuan, pemberian nama ini berdasarkan dari pengamatan mereka terhadap buaya yang sering berjemur diatas batu.

Tingkah Laku Buaya.

buaya
Gambar Buaya
Hewan purba yang satu ini memang berbeda dengan reptil pada umumnya, buaya adalah hewan melata yang lengkap. Maksudnya lengkap disini adalah hewan ini mempunyai jantung dengan empat ruang, memiliki diafragma yang memisahkan antara rongga pada tubuhnya ditambah lagi dengan cerebral cortex.

 Bentuk tubuh bagian luar menunjukkan dengan pasti bahwa predator ini adalah hewan akuatik yang handal dalam berenang. Badan streamline yang dimilikinya membuatnya bisa dengan leluasa bergerak didalam air.   Meskipun buaya memiliki empat kaki tapi mereka akan melipat kakinya sehingga sejajar dengan tubuhnya, dengan bentuk tubuh ini ia mampu meningkatkan kecepatan berenangnya, tanpa harus takut kakinya menghambat laju renangnya. 
   
Kakinya dilengkapi dengan selaput seperti bebek, tapi bedanya selaput ini tidak digunakan untuk berenang. Tapi bukan berarti selaput ini tidak memiliki fungsi, fungsi utama dari selaput ini adalah untuk berbalik arah dan untuk melakukan manuver yang cepat. Selaput ini juga digunakan sebagai pendorong pertama ketika hendak berenang.  Selaput ini tidak hanya berguna saat berenang saja, tetapi juga berguna untuk memudahkan buaya dalam bergerak di perairan dangkal dan berlumpur.
Meskipun tergolong reptil tapi hewan ini bisa bergerak dengan cepat dan tiba-tiba, kemampuan ini bahkan bisa dilakukan ketika tidak berada dalam air. Buaya dibekali dengan bentuk rahang yang kuat dan besar,  Dengan bekal ini ia bisa menggigit dengan sangat kuat sehingga ditakuti oleh hewan lainnya.

Bila dilihat dari kekuatan gigitannya maka buaya menempati posisi pertama sebagai hewan dengan kemampuan menggigit terkuat.  Sebagai perbandingan buaya memiliki kekuatan gigit sebesar 5000 psi,   Sedangkan kekuatan gigit rottweiler sebesar 335 psi,   kekuatan gigit ikan hiu putih setara dengan 400 psi,  Dan hyena memiliki kekuatan gigit sebesar 1000 psi yang berarti lima kali lebih lemah dibandingkan dengan gigitan buaya. Selain kekuatan gigitan yang besar hewan ini juga mempunyai gigi yang tajam, sehingga hewan yang tergigit oleh buaya tidak bisa melepaskan diri.

  Hewan ini memiliki taktik khusus dalam berburu mangsa, taktik tersebut dilakukan dengan cara diam dan menunggu mangsanya datang.Setelah mangsanya berada dalam jangkauan maka akan langsung di terkam dengan cara menggigitnya hingga mati. Bila mangsanya memberikan perlawanan maka buaya tidak kehabisan akal untuk menaklukkan mangsanya, yaitu dengan cara menariknya kedalam air dan menemgelamkannya

Kekuatan menggigit ini berasal dari otot yang menempel pada rahangnya, otot-otot berukuran besar ini yang membuat rahangnya memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika sudah menggigit mulutnya akan sangat sulit untuk dibuka hampir mirip seperti mulut tokek yang juga sulit untuk dibuka.
Meskipun mempunyai otot untuk menutup rahang yang kuat namun otot yang digunakan untuk membuka rahangnya jauh lebih lemah.  Saking lemahnya hewan ini bahkan tidak bisa membuka mulutnya yang sudah dililit lakban, peneliti buaya biasanya juga menggunakan tali karet yang terbuat dari ban dalam mobil yang sudah dipotong membentuk tali untuk menjaga agar mulutnya tetap tertutup.

Tidak memerlukan tali yang besar dan kuat karena kemampuan membuka rahangnya yang lemah, Sehingga dengan tali seadanya bisa membuat penelitian terhadap buaya menjadi lancar dan proses pemindahannya pun menjadi lebih mudah. Yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah cakarnya yang amat kuat sehingga membutuhkan upaya lebih untuk menaklukkannya. Otot pada bagian leher kuat namun tidak elastis sehingga hanya bisa mengerakkan kepalanya dengan lambat.

Buaya tidak pilih-pilih dalam mencari mangsa hewan apapun yang melintas diarealnya pasti akan disergap, bahkan bila tidak ada korban yang melintas, maka hewan ini bisa menjadi kanibal dan memangsa buaya lain yang lebih kecil. Berbeda seperti singa yang senang mengejar mangsanya hingga dapat, buaya tidak demikian mereka lebih senang menunggu mangsanya datang dengan sendirinya dan secepat kilat menyambar dan menariknya masuk kedalam air.

Hewan ini sering berpuasa karena jarangnya mangsa yang mendatangi sungai, tapi karena hewan ini berdarah dingin membuatnya tidak cepat lapar. Buaya hanya bergerak seperlunya saja dan jarang berlari untuk mengejar mangsa. Buaya memang bergerak dengan lambat namun jangan meremehkan mereka, karena hewan yang satu ini merupakan pembunuh no satu di air. Bahkan ada beberapa kasus dimana buaya berhasil membunuh ikan hiu yang terkenal ganas. Tapi ada satu hewan yang tidak pernah dibunuh oleh buaya, hewan itu adalah burung cerek yang menjalin hubungan saling menguntungkan dengan keluarga buaya.

Buaya tidak bisa membersihkan giginya sendiri, karena itu saat berjemur dan membuka mulutnya lebar-lebar lalu datanglah burung cerek yang tertarik dengan sisa makanan yang menempel pada mulut buaya.  Setelah itu burung cerek akan membersihkan mulut buaya hingga tidak ada yang tersisa, selama proses pembersihan ini berlangsung buaya hanya diam sambil membuka mulutnya.
Meskipun termasuk hewan karnivora namun ada sekitar 13 spesies yang saat ini juga makan buah, mungkin ini karena semakin langkanya makanan yang ada.  Hal ini diketahui setelah dilakukan penelitian terhadap isi perut buaya yang terdapat banyak buah apel dan buah lainnya.

Perilaku agresif dilihatkan oleh buaya betina ketika yang telah memasuki masa bertelur, sehingga ia akan menyerang siapa saja yang mendekatinya baik itu sengaja ataupun tidak. Ketika hendak bertelur ia akan membuat sarang sebagai tempat untuk telurnya dan jangan mendekatinya bila tidak ingin celaka. Sarang yang dibuat buaya biasanya berbentuk gundukan tanah ada juga yang berbentuk gundukan pasir yang bercampur dengan ranting dan daun. Selama masa inkubasi ini sang induk akan menjaganya dengan sangat ketat hingga anak-anaknya menetas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar