Ditulis oleh Suryadi
Anoa banyak terdapat
di pulau Sulawesi dan merupakan hewan asli sulawesi. Hewan endemik sulawesi ini
memiliki nama keluarga Bovidae, jika diperhatikan lebih dekat hewan ini
terlihat mirip dengan kerbau. Hewan ini tersebar mulai dari pesisir hingga
kepegunungan. Anoa sebenarnya adalah hewan liar yang berhabitat di hutan dan
juga padang rumput yang ada di Sulawesi. Tapi beberapa diantara mereka juga
ditemukan didaerah rawa-rawa. Hewan yang suka hidup berpasangan ini terkadang
juga ingin menyendiri dan memisahkan diri dari kawanannya, tapi sifat ini
biasanya tidak lama dilakukan terlebih lagi jika ia sedang mengandung anak. Sudah
jadi kebiasaan anoa akan melahirkan dalam kawanannya sehingga lebih aman, jadi
sebelum melahirkan ia pasti akan kembali ke kelompoknya.
Sore hari adalah waktu
yang paling disukai oleh anoa untuk mencari makan. Setelah melewati siang hari
yang panas tentu membuat perut kosong sehingga waktu sore tiba saatnya untuk
mengisi kembali perut yang tadi kosong. Hewan ini juga sangat sensitif sekali
terhadap sinar matahari, sehingga untuk melindungi tubuhnya dari sengatan
matahari. Anoa
adalah hewan pemakan tumbuhan seperti rumput dan daun-daunan. Anoa juga suka memakan
ubi seperti ubi jalar dan singkong. Sepertinya hewan ini tidak pilih-pilih
makanan, buah yang terjadih dari pohonnya pun juga dimakan. Meskipun tidak sering tapi anoa rutin meminum air laut,
hal itu dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk menjaga kelengkapan mineral
dalam tubuh.
Oleh
para ahli dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok yang pertama diberi nama Bubalus
Quarlesi yang memiliki arti anoa yang tinggal di pegunungan. Kelompok yang
kedua diberi nama dengan Bubalus Depressicornis yang memiliki arti anoa yang
tinggal di dataran rendah. Untuk lebih
jelasnya mari kita bahas satu per satu.
1. (Bubalus Quarlesi) Anoa Hewan Pegunungan
Anoa Pegunungan |
Bubalus
Quarlesi adalah hewan yang memiliki
tempat tinggal di dataran tinggi dan pegunungan, meskipun hewan ini adalah
hewan endemik Sulawesi tetapi juga ditemukan dipulau lain yaitu pulau Buton
yang berada tidak jauh dari pulau Sulawesi. Anoa akan mencari tempat tinggal
yang berdekatan dengan sumber air. Selain untuk mencari minum, sumber air
biasanya akan ditumbuhi oleh banyak sekali tanaman dan tanaman ini merupakan
makanan pokok baginya.
Dikarenakan
habitatnya berada di pegunungan dan jauh
dari pemukiman penduduk membuatnya lepas dari incaran pemburu. Sama halnya
seperti manusia yang hidup berpasangan anoa juga memilih lawan jenis untuk
dijadikan pasangan hidupnya. Bulu kecoklat-coklatan merupakan ciri khas yang
dimiliki oleh anoa. Dikarenakan udara di pegunungan lebih dingin membuat bulu
yang dimiliki lebih tebal, ini adalah adaptasi alami yang dilakukan tubuh untuk
menjaga suhu badan agar tetap hangat. 20 cm panjang
yang dimiliki oleh tanduk anoa bentuknya seperti tanduk kerbau yang menghadap
kebelakang. Keseluruhan panjang tubuhnya bisa mencapai 150 cm sedangkan ekor sekitar 27 cm terhitung
dari pangkal hingga ujung. Berat badan yang
ideal untuk yang sudah dewasa adalah sekitar 140 kg dua kali lebih berat
daripada saya hehehe...
2. (Bubalus depressicornis) Anoa Bukan Hewan Pegunungan
Anoa Dataran Rendah |
Bubalus Depressicornis
merupakan hewan yang tinggal di dataran rendah yang tersebar merata di seluruh
sulawesi. jenis ini juga ditemukan di pulau Buton. Bila dilihat dari jumlah
populasinya bubalus depressiconis bisa dibilang menjadi hewan mayoritas
sedangkan anoa Quarlesi adalah hewan minoritas. Beberapa dari mereka juga
ditemukan di dataran tinggi tetapi dataran tinggi yang dimaksud tidak melebihi
seribu meter diatas permukaan laut, belum ada catatan resmi yang menunjukkan
bahwa depressicornis pernah ditemukan
pada ketinggian diatas 1000 meter.
Bubalus depressicornis memiliki badan lebih
besar dari pada quarlesi. Hewan ini terlihat seperti kerbau bahkan tanduknya pun
terlihat sama, tapi itu lah ciri-ciri yang membedakan mereka dari keluarganya
yang tinggal di pegunungan. Bulu yang
melekat ditubuhnya lebih sedikit dan tidak setebal bulu yang dimiliki oleh anoa
pegunungan. Panjang badan yang dimiliki oleh hewan dataran rendah ini bisa
mencapai 180 cm yang dihitung mulai dari kepala hingga ekor, sedangkan untuk
berat badannya sendiri bisa mencapai
hingga dua kali lipat Quarlesi yaitu 300 kg.
Hewan ini telah menjadi simbol dari pemerintahan Sulawesi
Tenggara karena disana memang rumahnya . Sebenarnya anoa adalah hewan
peralihan, terbukti dengan habitatnya yang hampir tersebar merata diseluruh
daratan Sulawesi. Tapi sayang hewan yang telah menjadi maskot pemerintahan
daerah itu telah berada dalam ancaman kepunahan akibat dari perburuan liar yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Apalagi dewasa ini keadaan
anoa semakin memprihatinkan. Akibat dari
seleksi alam dan ulah oknum tak bertanggung jawab hanya menyisakan sekitar 5000
ekor saja. Berbagai anggapan masyarakat yang meyakini bagian tubuh bermanfaat
bagi kesehatan membuatnya menjadi target pertama para pemburu.
Reproduksi Anoa
Menurut pengamatan para peneliti anoa biasanya hanya
melahirkan satu anak dalam setahun. Sedangkan
usia rata-rata bisa mencapai 25 tahun
dan dapat mulai bereproduksi pada usia 2 tahun. Lamanya
induk mengandung adalah berkisar antara
276-315 hari atau sekitar 10 bulan. Hanya sedikit
yang pernah dilahirkan dalam keadaan kembar, hal yang paling umum adalah sang
induk hanya melahirkan satu anak saja. Sedangkan
ciri-ciri yang dimiliki oleh bayi adalah mempunyai bulu dengan corak
kekuning-kuningan dan jumlah bulunya lebih banyak dibandingkan dengan yang
sudah dewasa. Warna bulu yang kekuningan
tersebut akan mulai berubah warna hingga pada akhirnya warnanya akan menyerupai
induknya, perubahan warna ini tentunya berbarengan dengan perubahan fisik yang
dialami hingga mengjadi anoa dewasa.
Demikianlah sekilas artikel tentang ada
berapakah jenis anoa? ... semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkunjung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar