Ditulis Oleh
Suryadi
Aphid Kutu Daun |
Jika memiliki tanaman hias
di depan rumah maka kemungkinan besar aphid bisa berada disalah satu daun
tanaman yang anda tanam. Ukurannya yang sangat mini memang agak sulit untuk
dilihat langsung oleh kita, tapi jika kita perhatikan lebih dekat sebenarnya afhid
masih bisa dilihat dengan mata telanjang alias tidak menggunakan microskop.
Apalagi jika anda biasa merawat tanaman tentunya anda
pernah melihat aphid hinggap disalah satu daun atau badang tanaman. Salah satu hama
tanaman ini memang bisa membuat tumbuhan
menjadi layu dan kering sehingga kita harus mengusirnya untuk menjaga tanaman
kita tetap tumbuh dengan baik.
Aphid tinggal dan memakan
tanaman, tapi jika tanaman itu adalah tanaman budidaya anda tentunya akan
sangat mengganggu karena produktifitas tanaman menjadi berkurang atau bahkan
mati.. Kutu daun ini memiliki cara unik dalam
memakan tanaman yang tentunya berbeda dengan hewan lain seperti ulat yang
langsung memakan daun tumbuhan. Kutu daun tidak memakan langsung tanaman
melainkan hanya menghisap cairan tanaman dengan cara menyuntikkan semacam jarum
kedalam tumbuhan tersebut. Layaknya nyamuk yang
menghisap darah manusia aphid juga menghisap cairan tumbuhan sampai ia kenyang.
Inilah yang ditakutkan oleh petani jika hewan ini
datang dan menghampiri tanaman mereka, karena kutu daun akan mencuri habis
semua nutrisi pada tumbuhan. Dalam waktu tertentu akan terlihat jelas efek negatif yang
diberikan kutu daun, tumbuhan akan menjadi layu dan kering akibat kekurangan
nutrisi. Jadi hama ini memang harus dibasmi.
Meskipun demikian ada yang
istimewa dengan aphid, keistimewaannya terletak pada kotorannya. Lo ko kotoran
istimewa??? Ya karena kotoran kutu daun sangat berbeda dengan kotoran hewan
lainnya yang menjijikkan dan bau. Berbanding
terbalik dengan kotoran hewan lainnya kotoran kutu daun terlihat menarik dan
tidak berbau busuk. Bentuknya cair dan agak kental , bau dan rasanya terasa
manis seperti madu yang diproduksi oleh lebah. Karena jumlahnya sedikit banyak
orang menyebutnya bukan kotoran melainkan embun madu dan semua hewan yang
menyukai rasa manis seperti semut tentu sangat gemar memakan embun madu karena
rasanya yang manis.
Embun madu yang dihasilkan oleh aphid sangat
disukai oleh kelompok semut. Bahkan para semut
dengan senang hati membantu kutu daun itu, tentunya dengan harapan akan
mendapatkan madu gratis lagi dan perilaku saling menguntungkan seperti ini yang
dalam bahasa biologi disebut dengan simbiosis mutualisme yang kurang lebih
memiliki arti saling menguntungkan satu sama lain. Para pasukan semut dengan
gagah berani melindungi kutu daun dari para predator yang membahayakan keselamatan aphid. Semut-semut
bahkan rela mengangkut dan memindahkan kutu daun yang lebih besar dari tubuhnya
sendiri menuju tanaman lain yang masih segar dan memiliki banyak cadangan makanan
untuk kutu daun tersebut.
Ciri-ciri Aphid
Aphid Kutu Daun |
Hewan yang
suka memakan getah tumbuhan ini termasuk
golongan serangga bertubuh kecil, bahkan saking kecilnya anda harus
memperhatikan secara teliti satu per satu daun untuk memastikan tidak ada afhid
disana. Namanya juga hama pasti menyerang secara bersama-sama, jika jumlahnya
terlalu banyak maka bisa mengakibatkan petani menjadi gagal panen. Kutu daun
juga memiliki banyak warna, ada kutu daun yang berwarna hijau, ada juga kutu
daun yang berwarna hitam, dan ada juga kutu daun yang berwarna coklat.
Satuan sentimeter
terlalu besar untuk mengukur panjang tubuh kutu daun anda harus menggunakan
satuan mili meter untuk bisa mengukur panjang tubuhnya yaitu sekitar 1 mm
sampai dengan 2 mm. Aphid juga multi talenta yaitu berperan menjadi hama yang
memakan getah tanaman dan juga menjadi
perantara gratis bagi beberapa virus untuk menyerang tanaman yang sama.
Reproduksi Aphid
Hanya
beberapa generasi yang bisa dilakukan oleh aphid dalam periode 1 tahun. Generasi
pertama merupakan betina yang menjadi cikal bakal generasi berikutnya dan
betina ini menetas melalui telur. Partenogenesis
merupakan satu satunya sistem reproduksi yang
dilakukan oleh kutu daun pada musim semi hingga musim panas, jika sudah
memasuki musim gugur dan musim dingin maka kutu daun akan menggunakan cara
lainnya untuk melakukan reproduksi.
Para betina
yang menetas dari telur tadi bisa melahirkan
lebih dari satu anak dalam satu hari, mari bayangkan baru sebulan kutu
daun berada di kebun kita sudah berapa jumlah mereka. Dengan demikian bukan hal
yang sulit bagi kutu daun untuk membentuk koloni yang besar. Dikarenakan
reproduksi yang cepat itulah membuat tidak banyak gen yang berubah dari
induknya. Pada musim paceklik (masa
dimana makanan sulit dicari) kutu daun akan melahirkan anak jantan selain untuk
memcari cadangan makanan lainnya juga untuk melindungi koloni mereka dari
ancaman luar.
Seperti
sudah dijelaskan diatas bahwa reproduksi kutu daun yang sangat cepat telah
menjadi ancaman yang sangat serius bagi tumbuh kembangnya tanaman. Tentu saja
petani tidak akan pantang menyerah terhadap serangan kutu daun, mulai dari cara
tradisional hingga penyemprotan racun insektisida semua akan dilakukan oleh
petani karena jika sampai gagal dalam menangani kutu daun maka petani akan
terancam gagal panen. Ciri-ciri khusus serangan aphid yang dapat kita lihat adalah
terdapat banyak tunas muda dan daun menjadi keriting dan tampak
tidak sehat akibat kekurangan nutrisi. Demikian artikel tentang aphid si kutu
daun penghasil madu, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah
berkunjung ...
wah bisa menghasilkan madu yah
BalasHapusElever Media Indonesia